Yang bertanda tangan di bawah ini:
I. Nama :
……………………………………………..
Jabatan : …..................…..………………….., bertindak untuk dan atas
nama PT…………, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Alamat : …...........…………………..……………………………………………………………… ………..……………………
…………… ………….……………………………… ……………………………………………………
II. Nama : ……………………………………………
Jabatan : ….……………….........……………,
bertindak untuk diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Alamat : …….................……………..………………………………………………… ……………………..……………………
……………………….……………… ……………………………………… ……………………………
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara
bersama-sama disebut Para Pihak telah
setuju untuk mengadakan perjanjian perdamaian dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
PASAL 1
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 2
UANG KOMPENSASI
(1) Dengan telah tercapainya
penyelesaian perselisihan antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua secara
musyawarah, maka Pihak Pertama bersedia memberikan uang kompensasi kepada Pihak
Kedua sebesar Rp……………………….. (……………………..……………… ..……………………………………………………… ……………………………………………………………………………..)
(2) Pembayaran uang
kompensasi dari Pihak Pertama sebagaimana
tersebut pada ayat (1) akan diberikan kepada Pihak Kedua dalam bentuk “cek
tunai, giro bilyet, atau transfer melalui rekening kuasa hukumnya”.
(3) Perjanjian ini baru dianggap sah apabila Pihak Pertama telah melakukan
pembayaran sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan (2), dan Pihak Kedua telah
memberikan kuitansi sebagai bukti penerimaan
pembayaran uang kompensasi tersebut.
PASAL 3
PENUNTUTAN
Dengan telah
terjadinya kesepakatan penyelesaian perselisihan secara musyawarah dan mufakat
diantara Para Pihak, maka para pihak dengan ini menyatakan tidak akan saling
menuntut baik sekarang maupun dikemudian hari, baik secara perdata (hubungan
industrial) maupun secara pidana sepanjang berkaitan dengan permasalahan sebagaimana
tersebut di atas pada Pasal 1 dan Perjanjian Bersama ini merupakan akta yang mengikat
bagi para pihak dibuat berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dan Undang-Undang No. 02
Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial, untuk dapat dilaksanakan secara baik oleh
kedua belah pihak.
Demikian Perjanjian Bersama
ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing
bermaterai cukup dan ditandatangani oleh kedua belah pihak sehingga mempunyai
kekuatan hukum yang sama dan masing-masing pihak memegang satu rangkap asli perjanjian
ini.
Jakarta, ……., ………… 20…
Pihak Pertama: Pihak Kedua:
(………………………………) (…………………………..)
cukup bagus
BalasHapusSangat singkat, padat n mantap ( sinofsis).
BalasHapus