UANG DAN KEKUASAAN


UANG dan KEKUASAAN adalah dua instrumen yang banyak dicari, dicuri dan diburu dengan berbagai cara oleh banyak orang. UANG membentuk KEKUASAAN dan KEKUASAAN menciptakan UANG. Dengan UANG seseorang atau sekelompok orang bisa membeli, merebut dan memiliki KEKUASAAN dan dengan KEKUASAAN orang atau sekelompok orang bisa menghasilkan, merampok,  mengkorup, menggelapkan dan bahkan memalsukan UANG. Demikianlah seterusnya pertalian antara keduanya, UANG selalu ada dibalik ketiak KEKUASAAN dan KEKUASAAN selalu ada dibalik gemerincik UANG.

UANG dan KEKUASAAN ibarat dua sisi mata uang yang sama-sama cantik dan eksotis. Namun bila dihadapan seseorang UANG tampak lebih indah dari KEKUASAAN, maka akan mendorong kolusi, korupsi dan bentuk kejahatannya lainnya. Dan bila KEKUASAAN tampak lebih elok dari UANG, maka akan menciptakan kesewenangan, kerakusan bahkan kekejaman.

Sebagai sebuah instrument pembayaran, UANG-pun sedikitnya memiliki dua sisi nilai, baik dan buruk. Baik jika diperoleh dengan jalan usaha, kerja (keras) dan cara-cara halal yang tidak bertentangan dengan agama, norma dan kaidah-kaidah hukum yang berlaku. Buruk jika diperoleh dengan jalan mencuri, menggelapkan, mengkorup dan segala upaya terlarang, karena akan menciptakan kebocoran, keborosan, inefisiensi, dan yang sudah pasati pada akhirnya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Demikian juga KEKUASAAN. Sisi baik kekuasaan bila diperoleh dengan jalan jujur, loyalitas, intergritas, akuntabilatas dan kapabilitas sehingga bisa menegakkan kebenaran, mendatangkan kemakmuran dan menciptakan keadilan.  Dan sebaliknya, bila diperoleh dengan jalan kecurangan, koneksitas, immoralitas, jilat atas bawah dan sikut kanan kiri, maka KEKUASAAN bisa mendatangkan bahaya, bencana dan malapetaka bagi dirinya dan yang dikuasainya.


So, jangan jadikan UANG sebagai dewa apalagi Tuhan, karena hanya akan mencelakakan, tidak saja dirinya,  keluarganya, kelompoknya tapi juga orang-orang yang tak berdosa lainnya. Dan juga, jangan jadikan KEKUASAAN sebagai berhala apalagi Tuhan,  karena hanya akan mendatangkan penderitaan, tidak saja bagi lawan-lawan politiknya, tapi  dan tapi juga orang-orang yang tak berdosa lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar