PETANI TUA DAN
PENGACARA
Seorang Pengacara diminta mewakili sebuah perusahaan kereta
api yang dituntut oleh seorang petani tua. Sapi petani itu mati tertabrak dan
petani itu ingin agar sapinya diganti dengan ganti rugi yang wajar.
Dalam persidangan akhirnya pengacara perusahaan kereta api
berhasil memojokan si petani tua, dan akhirnya si petani tua itu setuju untuk
menerima hanya setengah dari jumlah yang dia tuntut.
Setelah si petani tua itu menyetujui jumlahnya dan mengambil
cek yang diberikan, ia didekati oleh si pengacara yang kelihatan agak sedikit
tidak enak dengan keberhasilannya.
“Maaf Pak Tua, sebenarnya saya agak tidak enak memberi tahu anda
masalah ini, tetapi saya memang harus menggertak anda, kalau tidak, saya tidak
akan memenangkan kasus ini. Masinis kereta tertidur dan petugas pemadam
kebakaran itu sedang berada di mobilnya ketika kereta menabrak sapi anda itu. Sebenarnya
saya tidak punya saksi mata sama sekali dalam kasus ini”. Petani tua itu
menjawab, “Saya juga harus memberi tahumu, anak muda, saya juga merasa tidak
enak jika harus memenangi kasus ini, karena sebenarnya sapi itupun bukan punya
saya”.
PENYOGOKAN HAKIM
Sambil menarik kursi diruangannya, Hakim A menghadapi dua
pengacara yang saling berhadapan. “Jadi” kata Hakim A, “Saya telah dihadapkan
oleh anda berdua, sebuah penyogokan”. Kedua Pengacara itu tersenyum kecut. “Anda,
Pengacara B telah member saya 150juta, dan anda Pengacara C, telah member saya
175juta”.
Hakim A lalu memasukan tangan ke kantongnya dan mengeluarkan
selembar cek dan menyerahkan cek itu ke Pengacara C, “Nah, ini saya kembalikan
25juta, dan mari kita selesaikan kasus ini semata-mata pada asas manfaatnya”.
wkwk.. mantap lucunya.
BalasHapusterapi kejantanan pria